Lentera Insan Child Development and Education Center

Selasa, 20 November 2007

Special Artikel : Tri Gunadi OTR bag.5

Edisi Oktober lalu, tulisan ke-4 Bapak Tri Gunadi OTR membahas peran orang tua di rumah dalam membantu terapi okupasi dan terapi sensori Integrasi dalam bentuk aktivitas SAFE (Sensory motor, Appropriate, Fun and Easy). Nah, pada tulisan bagian terakhir ini, Bapak Tri Gunadi akan menutupnya dengan tips-tips yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak di rumah... Nah, Ayah Bunda tentunya penasarankan? Yuk, nikmati tulisannya..

Do and Dont


Hal-hal yang harus Anda lakukan :

  1. Mulai dari level perkembangan anak

  2. Jika mungkin, lakukan kegiatan SAFE ini di luar rumah (out door)

  3. Catat cara anak melakukan ”terapi” untuk dirinya (self therapy)

  4. Mulailah dari minat anak

  5. Sarankan kegiatan bermain yang akan memapankan pengendalian diri

  6. Ambil manfaat dari kegiatan ini segera

  7. coba lagi

  8. Gunakan kegiatan SAFE ini sebagai menu pelengkap ”sensory diet” dari terapis OT/PT anak anda

  9. Biarkan anak anda yang melakukannya


Hal-hal yang jangan Anda lakukan :

  1. Jangan teruskan kegiatan ini jika anak menjadi tertekan/ stress

  2. Jangan berpikir bahwa kegiatan SAFE ini akan menyembuhkan anak Anda.


Hal-hal yang harus Anda lakukan :

  1. Mulai dari level perkembangan anak

Bukan umur kalender, tapi umur perkembangan

  1. Jika mungkin, lakukan kegiatan SAFE ini di luar rumah (out door)

Udara segar sangat penting untuk kesehatan (endhorpin release akan berambah)

  1. Catat cara anak melakukan ”terapi” untuk dirinya (self therapy)

    • Amati kegiatan anak

    • Ajak anak selangkah demi selangkah terlibat dalam kegiatan SAFE

    • Bisa juga anda siapkan semua peralatan yang diperlukan ditempatnya, lalu tidak usah diskusi, tunggu reaksi anak.

    • Anak yang hypersensitif kadang merasa perlu mengevaluasi dulu pengalaman baru sebelum ia merasa siap untuk terlibat di dalamya.

  2. Mulailah dari minat anak

    • Jika anak suka planet, pakai tema ini, misal ”Voyage to Mars

    • Jika anak suka dinosaurus, maka ajaklah bermain ”Dinosaur Morning”

    • Jika ia suka satu hal saja, atau bermain hanya dengan satu cara, mintalah pengarahan dari terapis untuk mendapatkan gagasan pendekatan yang lain.

    • Kegiatan sehari-hari bisa dibuat lebih menarik dengan menciptakan tema : MEMAKAI BAJU, MANDI, MEMPERSIAPKAN TEMPAT TIDUR, MENULIS, dan lain-lain.

    • Tema harus membuat imajini anak ”nyeklek”, konsep bertema ini dapat dikerjakan di mana saja, di sekolah, di rumah, sehingga produktif dan fun. Contoh : ajak anak bermain bola, ambil tema ”Kapten Subasa” jika anak menyukainya.


  1. Sarankan kegiatan bermain yang akan memapankan pengendalian diri

    • Anak DSI mempunyai gagasan tentang apa yang ia inginkan, tetapi sering frustasi karena tubuh mereka menolak untuk bekerja sama. Jadi sarankan permainan yang fun tapi bertanggung jawab, agar mereka terlibat dulu.

    • Pilih kegiatan bermain yang memberi kesempatan kepada anak untuk menjadi pemimpin (anak yang mengendalikan permainan).

    • Bagi permainan dalam tahap yang lebih sederhana terutama jika kegiatannya amat menantang atau mengurangi tahapnnya utuk mengurangi stress.

    • Melakukan 2 atau 3 gerakan lebih baik daripada 15 gerakan. Misalnya, tujuan anda, anak dapat berkata ”Hai, aku berhasil!!”, ”Bisa kuulangi?”, ”Coba lagi aaahh..”

  2. Ambil manfaat dari kegiatan ini segera

Kegiatan SAFE ini akan membuat anak berfungsi lebih ”organize”, membantuya agar lebih fokus pada suatu kegiatan, dan memusatkan perhatian.

  1. Coba lagi

  • Jika anda mencobakan suatu kegiatan dan tidak berhasil, jangan mencoretnya, karena mungkin waktu anda tidak tepat.

  • Tunggu dan coba lagi bulan depan atau di waktu yang akan datang

  • Potong dan jadikan bagian dari kegiatan bermain yang lain.

  • Agar anak bisa belajar keterampilan baru, pengulangan diperlukan.

  1. Gunakan kegiatan SAFE ini sebagai menu pelengkap ”sensory diet” dari terapis OT/PT anak anda

    • Balanced Sensory Diet’ dirancang oleh ahli OT/PT yang ’qualified’, adalah suatu program individual yang spesifik dengan kebutuhan anak.

    • Kegiatan SAFE adalah ’snack’ pelengkap ’sensory diet’

    • Ceritakan kegiatan SAFE pada OT/PT anak anda, minta nasihat seberapa intens, apa yang perlu dihindari dulu, dll.

    • Anda dan terapis mungkin akan lebih konsisten dalam hal bagaimana bermain dan menangani anak anda.

    • Mungkin pula terapis akan belajar hal baru tentang anak anda.

    • Playdough (adonan).adalah mainan lama untuk membantu anak dalam pemrosesan taktil, propioseptif, keterampilan motorik halus, memakai alat, koordinasi mata-tangan. Anda tak perlu menunggu tugas dari terapis, segeralah ajak anak anda bermain playdough.


  1. Biarkan anak anda yang melakukannya

    • Anak anda akan belajar keterampilan sensory motor hanya dengan mempraktekkannya sendiri.

    • Tanpa kesempatan, anak tidak akan belajar

    • Mereka tidak bisa belajar jika segalanya dikerjakan untuk mereka.


Hal-hal yang jangan Anda lakukan :

  1. Jangan teruskan kegiatan ini jika anak menjadi tertekan/ stress

    • Jika kita sayang, maka secara intuitif kita akan mengerti kegiatan bermain apa yang bekerja dengan baik untuk anak kita.

    • Kita tidak memiliki keterampilan dan pengalaman seperti terapis dalam hal seberapa sering, seberapa intens, seberapa lama, anak terlibat dalam kegiatan ini.

    • Jika terlalu banyak kegiatan fisik, anak mungkin akan ’ngadat’ atau berespon negatif.

    • Waspadalah, gunakan akal sehat

    • Jika ragu, jangan teruskan. Konsultasikan dengan OT/SI

Konsultasikan dengan terapis jika anak anda :

    • Sikap menolak yang ngotot

    • Menangis atau amat murung

    • Keringat berlebihan

    • Hyperventilation (respirasi berlebihan) : panjang, kecepatan, kedalaman nafas berlebihan.

    • Hilang keseimbangan dan timbul gerakan-gerakan ’disorganized’ yang tidak biasa

    • Pusing atau muntah

    • Tertawa yang nervous

    • Berkata ”stop,stop !”

    • Perubahan pada warna kulit

  1. Jangan berpikir bahwa kegiatan SAFE ini akan menyembuhkan anak Anda.

    • Jika dilakukan dengan akal sehat dan penilaian yang baik, kegiatan-kegiatan SAFE ini aman bagi kebanyakan anak dengan DSI, kecuali anak yang rentan secara medik.

    • Meskipun cocok dan bermanfaat untuk perkembangan anak, kegiatan-kegiatan SAFE ini bukan pengganti dari ’treatment’ di bawah pengawasan terapis formal yang berkualitas.


Kegiatan SAFE telah dipakai oleh banyak ahli OT dan ahli-ahli yang dilatih untuk bidang Sensory Integration, orang tua dan guru.

Meskipun demikian, ada kegiatan-kegiatan yang terlalu menantang bagi anak-anak tertentu. Jadi, berikanlah pertimbangan anda tentang kemampuan dan keperluan setiap anak secara individu. Anda amat dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan terapis sebelum mengajarkannya. Pengawasan orang dewasa selama kegiatan ini adalah hal yang penting.



7 Kiat menjalankan Sensori Integrasi di Rumah


Mengasuh dan mengajar anak-anak dengan DSI memerlukan pemahaman dan kesabaran, seiring dengan ketulusan dan kasih sayang. Jika anak anda ’ngadat’, tidak nyaman, pertimbangkanlah hal berikut.


  1. Turunkan Nada Suara Anda

Jika anak meledak marah, rewel, perlu ditenangkan, maka turunkan volume suara anda. Ketika anda berbisik, Anak akan mendengarkan.

  1. Turunkan tubuh anda

Riset tentang stress dan perkembangan dini otak menunjukkan bahwa anak akan santai jika terapis, pengasuhnya (orang tua dan orang si sekitarnya) secara fisik berada pada level ketinggian dirinya.

Floortime adalah teknik sistematik (Greenspon & Wieder) dalam mengasuh perkembangan emosi anak secara sehat melalui interaksi intensif yang ’one-on-one’ dengan orang dewasa yang secara harfiah berada pada level mereka (artinya benar-benar duduk bermain di lantai dengan anak). Jadi, turunkan tubuh anda, maka anak akan santai dan mau terlibat serta menaggapi anda.

  1. Simpan dulu remote TV anda

Apapun pekerjaan penting anda (menulis laporan terapi, merapikan alat SI, dll) jangan sia-siakan kesempatan saat anak anda mendekati anda dengan pertanyaan. Di sini diumpamakan saat anda menonton televisi. Karena menunggu waktu lain mungkn sudah terlambat.

  1. Turunkan tingkat pengawasan anda

Biarkan anak mengambil resiko yang AMAN, ini kesempatan belajar bagi anak. Anda tak dapat menjaganya sepanjang hidupnya. Ia harus belajar sendiri bagaimana ’jatuh’, mengatasi dan pulih.

  1. Buang penyangkalan/perasaan bersalah

Orang di sekitar anda tidak mengerti dan salah paham ketika anak anda ’ngadat’ tak tahu aturan. Jangan abaikan. Cari Solusi.

  1. Buang batere anda

Batere berguna agar lampu sorot anda menyala, tapi anak anda perlu pengalaman memegang lilin. Mainan yang memakai batere sering menjadi ’pengasuh elektronik’ agar anak ”anteng”, tapi sekaligus meredupkan minat anak terhadap keterampilan fisik dan mental.

Tubuh dan sel-sel otak yang aktif adalah sumber energi utama anak. Jadi, beri dan buka kesempatan kepada anak.

  1. Buang paham keliru tentang ’fun

Kita lahir alami sebagai pencari kesenangan. Kita ingin ’FUN’. Sensasi-sensasi yang baik bukan sekedar ’ekstra’ atau upah, tetapi adalah kebutuhan kita. Jadi, mari mendayagunakan segala yang terbaik bagi anak yang ’out of sync’ untuk menolongnya puas dengan pengalaman-pengalaman menyenangkan yang SAFE (aman) tentunya.


Dari uraian tersebut, keterlibatan ayah dan bunda dalam membantu kemajuan anak saat di rumah sangat penting. Jangan menunggu waktu ataupun menunda untuk membuat roket kemajuan program anak dan bukannya program siput yang majunya sangat lambat. Jangan biarkan waktu anak terbuang hanya karena program terapi tidak mengalami kemajuan. Rumah adalah sarana pembelajaran yang nyata karena anak berada bersama orang-orang sebenarnya, bukan orang tua buatan, bukan terapis, bukan teman dan bahkan menggunakan situasi sebenarnya.

Tetap semangat dalam menangani anak, lakukan inovasi setiap mengalami kejenuhan penanganan kepada anak, jangan sungkan-sungkan share dengan yang lebih berpengalaman, lakukan semua aspek terapi yang diperlukan anak, masa depan anak spesial sangat bergantung pada keberhasilan terapi yang diberikan, bekal kemampuan dasar untuk berkembang pada anak adalah harta yang tidak terkira bagi anak.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda